Wednesday, February 10, 2016

Mie Hejo Biar Riba Raib



“Hati-hati terjerat riba pak, umrohnya belum tentu berpahala, dosa ribanya sudah pasti menjerat.”
“Bagaimana kita meninggalkan riba? Semua orang melakukannya!”

Zaman sudah mendekati akhir. Banyak orang meninggi suaranya ketika diingatkan tentang bahaya riba. Cotohnya, sekelumit dialog di atas. Mulanya saya hanya mendengar saja percakapan mereka. Tapi begitu mereka mulai ngomongin tentang dana talangan umroh, saya langsung ikut nimbrung mengingatkan soal bahaya riba. Obrolan menjadi semakin ramai. Sayang kereta sudah sampai di stasiun akhir, obrolan bubar. Mereka minta no hp dan sekalian saya kasih alamat Posko Pusat Riba Crisis Center di Jakarta supaya obrolan berlanjut pada bangun solusi riba untuk menjawab opini yang sempat meraka sampaikan: “kita jangan hanya bicara dalil saja tanpa ada solusi. Solusi ribanya bagaimana?”

Solusi riba? Itu berarti pertanyaan tentang bagaimana berbinis tanpa riba. Bicara riba ya berarti bicara tentang bisnis atau tentang transaksi harta. Dan riba telah membuat semua transaksi harta bersifat komersil. Pinjam meminjam merupakan urusan social. Ada orang membutuhkan pinjaman uang, untuk biaya pendidikan misalnya, dan kamu meminjamkannya dengan meminta imbalan. Itu berarti kamu telah melakukan riba. Kamu mencari keuntungan dalam urusan social.

Pengusaha butuh modal, kebanyakan mereka pasti mendatangi Bank, karena hanya di sanalah ada tersedia dana besar. Pengusaha tersebut mendatangi bank untuk mengajukan penawaran kerjasama bisnis? Tidak. Tapi sebenarnya ia ingin pinjam uang untuk modal bisnis. Begitu juga dengan pihak Bank, tidak ada satupun Bank yang  mau melakukan kerjasama bisnis, karena di sana ada resiko kerugian sedangkan Bank tidak mau merugi karena Bank adalah lembaga komersil. Ya, pinjam saja. Tentunya dengan bunga atau margin atau apalah istilahnya sebagai imbalan yang harus diterima Bank, di samping pinjaman yang harus dikembalikan tentu saja.

Lalu kemana bisa meminjam uang tanpa imbalan? Yang pasti bukan ke lembaga komersil. Tapi datanglah ke lembaga social. Lembaga Amil Zakat Infaq dan Sedekah [LAZIS] itu contohnya. Manajemen LAZIS tentu sangat memahami bahwa meminjami uang lebih besar pahalanya daripada bersedekah. Tapi maaf beribu maaf. Saya tidak bisa mereferensikan Lembaga ZIS mana yang bisa didatangi untuk meminjam uang. Saya juga tidak pernah mendengar ada lembaga ZIS yang membuat program pembebasan hutang dan riba meskipun ada alokasi dana ZIS untuk itu. Secara teori lembaga ZIS berperan melindungi ekonomi lemah dan membebaskan umat dari hutang dan riba [Al-Baqarah:276, 273 dan At-Taubah:60]

Apakah Posko Riba Crisis Center [RCC] bisa memberikan pinjaman tanpa riba? Sulit. Selama kamu masih menimbun uang di lembaga riba lalu datang  meminjam uang ke lembaga non riba seperti RCC, maka sulit kita membuat program pinjaman tanpa riba. Kesulitan lainnya adalah, sedekah-sedekah yang dilakukan tidak ditujukan untuk melawan riba. Teorinya kan begitu, sedekah melawan riba [Al-Baqarah:276].

Yang bisa dilakukan oleh Posko Riba Crisis Center [RCC] dan terus dilakukan sampai saat ini adalah mengundang kaum muslimin dating ke posko atau sebaliknya RCC yang datang, mari kita bicara bersama tentang bagaimana membangun solusi riba, bicara sampai tuntas dan sistematis. Riba itu sistemik maka solusinya juga harus sistemik. Oleh karenanya Al-Quran juga berbicara soal riba secara sistematis di surat Al-Baqarah mulai ayat 275 sampai ayat 280. Di sana kita dapatkan solusi komersil dan solusi social.

Kita memang tidak bisa meninggalkan urusan komersil. Kita ingin harta semakin bertambah dan tidak mau ada kerugian. Itu hal yang sangat wajar dan manusiawi. Tapi ingat, jangan ada riba di antara kita. Bisnis tanpa riba perlu dibangun dan diajarkan meluas untuk kaum muslimin. Al-Quran juga mengajarkan bagaimana bisnis yang tidak akan merugi [Faathir:29] Lalu modal bisnisnya dari mana? selain itu juga, apa ada yang mau bekerjasama dengan kondisi bisnis seperti ini;

1.       Konsep bagi untung dan bagi rugi
2.       Bisnis pemula
3.       Bahkan, pelaku bisnisnya sedang terjerat hutang


Apapun kondisinya, Allah tidak suka kita terjerat riba, untuk itulah perlu solusi social. Al-Baqarah ayat 276 berbicara tentang solusi social menggenapi ayat 275 tentang solusi komersil, lalu ayat 277 bebicara bagaimana menggabungkan kedua ayat tersebut dalam praktek bisnis. Kita menyebutnya dengan bisnis berwatak social. Panjang jika harus diurai di sini. Maka Posko Riba Crisis Center Jakarta mengundang kaum muslimin datang, kita bahas bersama, seharian dari pagi sampai sore, tuntas sistematis.

Ini kita berikan contoh tentang praktek Bisnis Berwatak Sosial BIar RIBA raIB:

MIE HEJO BIAR RIBA RAIB

LAB BISNIS KAMPUS RAKYAT BIAR RIBA RAIB

GRUP HIBERFOOD 116


Jangan langsung ambil kesimpulan dulu. Ini bukan sekedar jualan mie ayam seperti kebanyakan tukang mie ayam. Tanpa riba itu sudah pasti, tapi ada banyak hal lainnya.

Pertama. Mienya sehat, giling sendiri, fresh setiap hari, asli daging ayam, minyak bermerk, tanpa vetsin, tanpa pengawet, tanpa pewarna buatan, rasa beda dan tetap nikmat.

Kedua. bisnis ini didesain sebagai Lab Bisnis Kampus RakyatBiar Riba Raib. Artinya, pengelola bisnisnya adalah peserta beasiswa wirausaha. Namanya Saepulloh, usia 20 Asal Desa Kanoman Kec. Cibeber Kab. Cianjur. Siangnya jualan mie hejo malamnya kuliah di STIE Trianandra Kampus Pemuda Jakarta Timur.

Ketiga. Target bisnisnya membuka cabang outlet di setiap kelurahan sekaligus juga menjadi Posko Riba Crisis Center. Tidak mustahil nanti orang akan diarahkan ke tenda Mie Hejo Biar Riba Raib ini jika ingin  mendapatkan pinjaman tanpa riba. Itu sebagai salah satu program peduli pelanggan. Artinya, hanya para pelanggan Mie Hejo yang mendapatkan fasilitas pinjaman tanpa riba.

Keempat. Program peduli pelanggan lainnya adalah: MIE HEJO MENCARI BAKAT BIAR RIBA RAIB. Mie Hejo Biar Riba Raib mencari pemuda dan pemudi berbakat wirausaha tanpa riba untuk mengikuti diklat professional dibidang:

1.       Pertanian dan Pengolahan Pasca Panen
2.       Digital Marketing

Diklat diselenggarakan secara gratis selama 3 bulan [berasrama] dilanjutkan dengan kerjasama bisnis biar riba raib sambil kuliah gratis sampai S2.


Kelima. bukan hanya komersil tapi juga social. Mie HejoBiar Riba Raib membagikan paket gratis. Setiap paket berisi: 1 porsi mie hejo, 1 brosur bahaya riba dan 1 Free Ticket Workshop Bangun Solusi Riba. Anda bias berpartisipasi dalam program social ini dengan cara mengorder minimal 5 paket. Harga perpaket Rp 12.000,- lalu 5 paket yang Anda order itu akan kami bagikan secara gratis. Dengan membeli 5 paket berarti anda telah ikut membebaskan 5 orang dari jerat riba.



Keenam. Program social lainnya adalah program pembebasan hutang dan riba dan Beasiswa Wirausaha. Hasil penjualan Mie Hejo setiap hari jumat akan disalurkan untuk program tersebut. Silakan Anda datang membeli Mie Hejo lalu bayar suka-suka. Mie Sehat Harga Sedekah.



Konsep bisnis berwatak social ini kami serap dari #Inspirasi_Qs.2:275-276



Mari berpartisipasi Biar Riba Raib

وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَىٰ ۖ وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۖ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ 


Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya. [Al-Maidah:2]

 

No comments:

Post a Comment